F. KESEHATAN HEWAN
Pencegahan penyakit hendaknya lebih diprioritaskan antara lain:
- Mencegah kontaminasi ternak sakit dengan ternak sehat
- Menjaga kandang selalu bersih dan kering
- Melakukan disinfektasi
- Melakukan vaksinasi dan test kesehatan ternak secara teratur.
1. Cara Penularan Penyakit
- Kontak langsung (scabies, brucellosis, dll);
- Kontak tidak langsung: melalui pekerja, alat-alat di kandang
- Lewat vektor pembawa penyakit
- Lewat tanah (Antrax, Tetanus)
- Air Minum
- Serangga
- Udara.
2. Penyakit Radang Limfa (Antrax)
- Dapat menular dengan cepat dan menular pada manusia
- Penyebab Bacillus Anthracis. Menyerang ternak sapi dengan segala umur
- Gejala: Suhu tubuh mencapai 420C; Hidung dan dubur mengeluarkan darah; Nadi berdenyut cepat; Nafsu makan turun drastis
3. Penyakit Radang Limfa
Pencegahan : Vaksinasi dengan menggunakan Vaksin spora (max sterne) dosis 1 cc; Serum anti Antrax dengan dosis 50-100cc per ekor sapi
Pengobatan : dengan penyuntikan antibiotik berspektrum luas (mis: penstrep).
4. Penyakit Ngorok (Septichaemia epizootica)
- Penyebab dari penyakit ngorok ini adalah bakteri Pasteurella multocida.
- Menyerang ternak sapi dari segala umur.
- Gejala: Nafsu makan berkurang, terjadi pembengkakan pada leher dan dada; sapi mengorok; Lidah bengkak dan menjulur keluar; Mulut menganga dan mengeluarkan lendir berbuih; Sapi sulit bernafas.
5. Penyakit Kembung
- Penyebab: gas dalam perut tidak bisa keluar karena pemberian pakan yg tidak teratur, pemberian rumput yg masih muda dan pemberian pakan konsentrat lebih dari 50%
- Pencegahan: Sapi di beri pakan secara teratur; Pemberian legum tidak melebihi 50%
- Pengobatan: Dapat diberi antibiotik untuk mematikan bakteri penghasil gas; Beri minyak makan kelapa /kedele : 2/3 cangkir.
6. Penyakit Cacing.
- Penyebab : cacing hati, cacing gelang, dan cacing lambung menyerang pada semua umur sapi
- Pencegahan : Tidak melepas sapi terlalu pagi; Tidak memberi hijauan segar yg berembun
- Pengobatan : Zanil atau Valbazen 0,2 – 0,25 cc/Kg BB; Ferbendazole 10 mg / Kg BB; Dengan suntik Dovenik, 0,1 cc / Kg BB; Albadazole 10 – 20 mg/Kg BB.
7. Penyakit Kluron Menular (Brucellosis).
- Penyebab : Bakteri brucella abortus bang.
- Diserang betina sapi dewasa
- Gejala : Terjadi radang alat kelamin;
- Sapi selalu keguguran;
- Anak yang lahir tidak sehat dan lemah
8. Tanda-tanda Sapi Sehat atau Sakit
No | Bagian | Sapi sehat | Sapi sakit |
1 | Mata | Jernih | Kotor/merah |
2 | Hidung | Ingus sedikit tidak berbau | Berlendir, ingus banyak dan berbau |
3 | Kulit | Kencang | Kisut |
4 | Tubuh | Gemuk/Gempal | Kurus |
5 | Nafsu Makan/Minum | Besar/ktif | Kurang/tidak ada |
6 | Perabaan Badan | Memberikan Reaksi | Kurang, tidak ada |
7 | Istirahat | Memamah biak | Diam saja |
8 | Kaki | Tidak pincang | Pincang/berborok |
9 | Rongga Mulut | Bau rumput | Bau busuk |
10 | Kotoran | Tidak mencret dan tidak berdarah | Mencret, berbusa atau berdarah |
G. Manajemen Pemeliharaan
Pemeliharaan Ternak Sapi
1. Sapi Induk
- Sapi dijaga jangan terlalu gemuk / kurus.
- Apabila birahi harus cepat-cepat dikawinkan,
- Jangan dipakai untuk tenaga kerja, bila buntingnya sudah 7 – 8 bulan atau 1-2 bulan setelah melahirkan, (mis. mengangkut TBS).
- Berilah pakan tambahan untuk mempersiapkan diri untuk menyusui anaknya.
2. Sapi Muda (4-15 bln)
Sapi muda dibawah 6 bulan perlu mendapat makanan halus seperti bubur (konsentrat) sebagai pengganti susu.
3. Pemeliharaan Anak Sapi.
- Biasanya 30 menit setelah anak sapi lahir anak sapi tersebut akan berdiri dan menyusu pada induknya;
- Bila tak dapat berdiri dan menyusu harap dibantu; Anak sapi perlu minum susu induknya pada hari-hari pertama hidupnya.
- Susu induk yang keluar 1 – 4 hari ini disebut susu jolong (kolostrum)
Hal ini penting karena susu jolong mengandung:
- Protein dalam jumlah lebih banyak daripada susu biasa;
- Banyak mengandung vitamin, terutama vit A, Vit. B2, dan vitamin C;
- Mengandung α globulin (zat antibodi tubuh) berguna untuk melawan bibit penyakit;
- Sebagai obat urus-urus (laxantia).
Pada waktu sapi belum lahir pada ususnya terdapat kotoran yg berwarna hitam. Kotoran ini sangat disenangi oleh kuman-kuman penyakit. Oleh karena setelah lahir perlu dikeluarkan dengan jalan minum susu jolong. Kotoran hitam yg keluar ini disebut dengan tahi gagak.
Bila susu dari induk tidak keluar dapat diberikan susu jolong buatan, yaitu terdiri dari :
- Setengah liter susu murni.
- Satu sendok teh minyak ikan.
- Satu butir telur
- Seperempat liter air
(Pemberiannya selama 4 hari pertama)
4. Penggemukan Sapi
Langkah awal program penggemukan sapi :
- Keseragaman ternak : tipe, umur, dan besar tubuh, agar mudah mengelolanya
- Jumlah sapi harus disesuaikan dengan fasilitas penunjang seperti : kemudahan memperoleh pakan, ukuran kandang, kemampuan peternak.
Penggunaan bangsa ternak :
- Perhatikan keunggulan atau kelemahan ternak
- Pilih bangsa ternak yg adaptif
- Gunakan bangsa ternak yg populer di lingkungan peternak
MACAM PROGRAM PENGGEMUKAN
1. Penggemukan Pedet Muda :
- ternak yang dipakai : anak sapi lepas kolostrum dalam kondisi penyapihan dini.
- pakan yang dipakai : milk replacer (susu pengganti), dimana nilai gizinya hampir sama dengan susu induk (tanpa konsentrat dan hijauan).
- lama penggemukan : 2-4 bulan
- hasil yang diperoleh : daging veal
Apabila penggemukan diperpanjang lagi 2-4 bulan maka :
- Pakan yang digunakan : konsentrat (PK 18-20%)
- Umur potong : 8-9 bulan
- Hasil daging yang diperoleh adalah : daging calf (16-52 minggu)
2. Penggemukan Pedet Menjelang Dewasa :
- sudah mengkonsumsi air susu induk
- pakan : konsentrat atau biji-bijian
- lama penggemukan : sampai umur 12-15 bulan
- produk yang dihasilkan : daging beef (lebih 1 tahun)
3. Penggemukan Sapi Dewasa Muda
Sapi yang digunakan : umur 1 tahun atau lebih
- Penggemukan dikandang terus menerus (Dry Lot Fattening)
- Pakan berupa konsentrat (misalnya terbuat dari hasil samping industri kelapa sawit)
- Pakan hijauan sangat terbatas
- Lama penggemukan : 6-8 bulan
- Produksi daging : beef dengan lemak sudah agak banyak.
Pelaksanaan :
- Sejak awal ternak diberi pakan penguat (konsentrat) : ransum awal: 120-150 hari (4-5 bulan). ransum akhir: 100-150 hari lagi (3-5 bulan)
- jumlah pakan konsentrat : 1 kg per 45 kg bobot hidup per hari (atau 2,5 – 3% dari BB)
- pakan hijauan : terbatas jumlahnya.
- Cara pemberian konsentrat sedikit demi sedikit agar tidak diare.
Keuntungan :
- sapi cepat gemuk dan pertumbuhannya pesat
- dapat dilakukan dalam jangka waktu pendek
- dapat dilakukan di daerah sempit
4. Penggemukan Sapi Dewasa.
- sapi yang digunakan adalah sapi bakalan import dari Australia (ACC dan Brahman Cross)
- umur sapi yang digunakan : 2 – 2,5 tahun
- kriteria sapi : agak kurus tetapi sehat, nantinya akan diharapkan terjadi pertumbuhan kompensasi
- bobot sapi : 275 – 350 kg
- lama penggemukan : 2-3 bulan (dgn dry lot fattening)
Untuk pertambahan bobot badan kompensasi, bakalan harus memiliki kriteria sbb:
- Umur sapi sekitar 2-2,5 tahun (pubertas)
- Sapi bakalan tidak dalam kondisi sakit, klinis dalam keadaan sehat
- Sapi bakalan tidak dalam kondisi gemuk atau kurus sekali
- Postur tubuh dan ukuran vital panjang dan tinggi
- Sapi bakalan sebaiknya dari tipe potong
5. Pasture Fattening
Digembalakan di lapangan penggembalaan yang luas (Hijauan kualitas yang baik). Pakan : Rumput + leguminosa
Pelaksanaan penggemukan:
- Umur sapi muda 1-1,5 tahun
- Lama penggemukan 6-8 bulan
Keuntungan:
- Menghemat tenaga kerja dan biaya
- Mengurangi penggunaan feed suplement protein
- Hijauan otomatis dipupuk dengan kotoran ternak
- Tidak diperlukan kandang khusus
Kelemahan:
- Memakan waktu lama
- Hanya bisa dilakukan di derah yg memiliki lahan luas.
ANALISIS USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG
Penggemukan sapi lokal bobot badan 200 kg (umur 2 tahun), Lama penggemukan 100 hari, Volume penggemukan 5 ekor.
Rp.000
Uraian | Satuan | Volume | Harga
Satuan |
Harga Total |
Kandang (5 ekor) pemakaian 5 tahun | unit | 1 | 3.000 | 3.000 |
Peralatan Kandang | set | 1 | 200 | 200 |
Tenaga kerja pemelihara | bulan | 3.33 | 400 | 1.332 |
Biaya penyusutan kandang | periode | 1 | 164 | 164 |
Harga sapi bakalan | ekor | 5 | 3000 | 15.000 |
Biaya pakan (5 ekx8kgx100hr) | kg | 4.000 | 500 | 2.000 |
Obat-obatan dan vitamin/ periode | ekor | 5 | 50 | 250 |
Biaya lain | periode | 1 | 200 | 200 |
Total Biaya (A) | 19.146 |
Rp.000
Selisih pembelian bakalan (B) | ekor | 5 | 300 | 1.500 |
Penerimaan Brt hidup sapi | kg | 1300 | 17.000 | 22.100 |
Penerimaan pupuk knadang | ekor | 5 | 200 | 1.000 |
Total Penerimaan (C) | 23.100 | |||
Keuntungan selama 100 hari | 2.454 | |||
Keuntungan per bulan | 753 |
Penggembalaan ternak tidak boleh dilakukan di areal perkebunan, agar usaha ternak sapi tidak bersifat mengganggu.
H. PUPUK KANDANG DAN PEMBUATANNYA
Proses pembuatan pupuk
- Kotoran ternak dikumpul kedalam lubang yang luasnya sesuai dengan kebutuhan
- Tanah bekas galian ditimbun disekeliling lubang agar menjadi tinggi dan terhindar dari genangan air
- Setelah lubang penuh lalu ditutup dengan tanah atau plastik, jerami, daun pisang, gedek agar tidak dihinggapi serangga (lalat)
- Biarkan timbunan tersebut selama ± 3 bulan, agar pupuk (kompos) matang dan siap pakai
- Lubang penimbun sebaiknya dilengkapi dengan naungan untuk mencegah pupuk tidak terlalu kering oleh terik matahari atau terlalu basah oleh hujan.